ALUMINIUM
1.1. PENGERTIAN
Aluminium (dalam bentuk bauksit) adalah suatu mineral yang berasal dari magma asam yang mengalami proses pelapukan dan pengendapan secara residual. Proses pengendapan residual sendiri merupakan suatu proses pengkonsentrasian mineral bahan galian di tempat.
Aluminium merupakan suatu metal reaktif, dan tidak terjadi secara alami. Oleh karena itu, aluminium tak dikenal sebagai unsur terpisah sampai tahun 1820-an, walaupun keberadaan nya telah diramalkan oleh beberapa ilmuwan yang telah belajar aluminum campuran. Aluminium pertama kali diproduksi dengan bebas oleh ahli kimia dan ahli ilmu fisika yang berasal dari Denmark, Hans Oersted Kristen, dan ahli kimia Jerman, Frederich Wohler, pada pertengahan tahun1820-an. Nama aluminum diperoleh dari bahasa latin: alumen, yang berarti tawas tawas ( suatu aluminium sulfate mineral).
Ciri-ciri aluminium:
• Aluminium merupakan logam yang berwarna perak-putih
• Aluminum dapat dibentuk sesuai dengan keinginan karena memiliki sifat plastisitas yang cukup tinggi
• Merupakan unsur metalik yang paling berlimpah dalam kerak bumi setelah setelah silisium dan oksigen.
Aluminum merupakan unsur metal yang paling berlimpah-limpah di dalam kerak bumi. Aluminum digunakan Amerika Serikat di dalam transportasi, dan membangun. Guinea Dan Australia Austria mempunyai sekitar satu setengah cadangan dunia. Negara-negara lain dengan cadangan utama meliputi Brazil, Jamaica, dan India.
Klasifikasi Aluminium
Warna : Putih
Kepadatan : 2.7
Diaphaniety : Buram
Kekerasan : 1.5- Antara Talk Dan Gipsum
Kilau : Metalik- tumpul
Rumusan Kimia : Al
Komposisi : Bobot Molekular = 26.98 gm
Rumusan Empiris : Al
Lingkungan pembentukan : fase minor pada lingkungan yang kandungan oksigennya rendah.
IMA Status : Ima yang disetujui 1978
Tempat : Tolbachik Gunung api, Kamchatka, Rusia.
Asal Nama : Dari Latin, alumen = " tawas."
Sinonim : Aluminium
1.2. GENESA ALUMINIUM
Bijih aluminum yang utama adalah bauksit, kandungannya di atas 99% merupakan aluminium metalik. Bauksit adalah nama untuk suatu campuran dari mineral serupa yang berisi aluminium oksida hydrated. Mineral ini adalah gibbsite
( Al(OH)3), diaspore ( AlO(OH)), dan boehmite ( AlO(OH)).
Aluminium dapat diperoleh dari bauksit (Al2O3.2H2O) dengan cara melakukan pemisahan mineral. Bauksit sendiri sebetulnya bukan mineral, tetapi merupakan suatu campuran coloidal oksida-oksida Al dan Fe yang mengandung air.
Bauksit terbentuk sebagai endapan residual di dekat permukaan atau di permukaan tanah pada daerah beriklim tropik dan subtropik. Karena kegiatan proses pelapukan kimia unsur-unsur kalium, natrium, kalsium, magnesium dan sedikit besi akan tercuci sedang yang tertinggal adalah besi, titanium dan alumina. Faktor kondisi yang diperlukan bagi terbentuknya endapan bauksit antara lain adalah
Iklim yang sesuai, yaitu tropik atau subtropik dan lembab,
Batuan yang relatif kaya akan alumina,
Cukup tersedia pereaksi yang mampu melarutkan silika,
Keadaan permukaan yang bersifat meluluskan air hujan secara perlahan-lahan,
Cukup sarana pengangkutan larutan hasil pelapukan yang tidak dikehendaki,
waktu,
dan keadaan medan yang landai.
1.3. CADANGAN
Australia mempunyai cadangan bauksit sangat besar, dan menghasilkan di atas 40% bijih dunia. Brazil, Guinea, dan Jamaica juga merupakan produsen penting, dengan produksi lebih sedikit dari sekitar 20 lain negara-negara. Amerika Serikat’ Produksi, Yang produksinya memegang peranan penting selama 100 tahun yang lalu, kini sudah jauh menurun.
Produsen aluminum yang paling besar yang metal adalah Rusia, Negeri China, Amerika Serikat, dan Canada. Lebih dari 40 lain negara-negara juga menghasilkan aluminum, mencakup Norwegia, Islandia, Switzerland, Tajikistan, dan Selandia Baru, yang adalah kecil tetapi bergunung-gunung, dan mempunyai banyak sungai untuk menyediakan sumber listrik tenaga air.
Sumber alternatif aluminium untuk masa yang akan datang antara lain meliputi kaolin clay, oil shales, mineral anorthosite, dan bahkan barang sisa batubara. Bagaimanapun, sepanjang cadangan bauksit tinggal berlimpahan dan biaya produksi adalah rendah, teknologi untuk memproses sumber alternatif ini ke dalam oksid aluminium atau aluminum metalik cenderung untuk tidak diteruskan dan dipertahankan di luar langkah-langkah yang bersifat eksperimental.
1.4. PENGGUNAAN/APLIKASI
Aluminium banyak dipergunakan karena menpunyai sifat-sifat ringan, kuat, penghantar panas dan listrik yang baik, tahan korosi, tidak beracun, non magnetik, lemas, dan mudah dibentuk.
Aluminium banyak dipergunakan dalam bangunan seperti untuk dinding atap, dan lain-lain. Dalam transportasi, aluminium banyak dipakai pada pembuatan kapal terbang. Aluminium juga banyak digunakan untuk alat-alat elektronik, dalam industri kaleng dan alat-alat pembungkus lainnya, dalan industri mesin-mesin dan alat-alat untuk industri kimia dan logam.
Jumat, 12 Maret 2010
PENGERTIAN ALUMINIUM
Diposting oleh aloneey di 02.04 0 komentar
TUGAS KELOMPOK KIMIA LINGKUNGAN
MUSIBAH LINGKUNGAN NUKLIR CHERNOBYL
DOSEN PEMBIMBING
IBU NOPI STIYATI.P.S.Si,MT
Disusun Oleh
Kelompok 1
YUNIAR HADIYANTI H1E109005
IKHSAN FIRMAWAN H1E109008
M.ALI RACHMAN H1E109022
ALI PRANSISKO H1E109068
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2009/2010
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan Musibah Lingkungan Nuklir Chernobyl.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Kimia Lingkungan atas bimbingan yang telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini.
Kami sudah berusaha dalam pembuatan makalah, namun kami menyadari masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Banjarbaru, Februari 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................ 1
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................... 4
1.3 TUJUAN PENULISAN........................................................................................ 4
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................................... 5
2.1 PLTN CHERNOBYL DAN PRYPIAT....................................................................... 5
2.2 PERENCANAAN UJIAN FITUR KEAMANAN YANG POTENSIAL............................. 7
2.3 PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN CHERNOBYL............................................ 9
2.4 DAMPAK KECELAKAAN PLTN CHERNOBYL......................................................... 11
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................. 17
3.1 KESIMPULAN................................................................................................... 17
3.2 SARAN............................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah energi merupakan salah satu isu penting yang sedang hangat dibicarakan. Semakin berkurangnya sumber energi, penemuan sumber energi baru, pengembangan energi-energi alternatif, dan dampak penggunaan energi minyak bumi terhadap lingkungan hidup menjadi tema-tema yang menarik dan banyak didiskusikan. Pemanasan global yang diyakini sedang terjadi dan akan memasuki tahap yang mengkhawatirkan disebut-sebut juga merupakan dampak penggunaan energi minyak bumi yang merupakan sumber energi utama saat ini.
Dampak lingkungan dan semakin berkurangnya sumber energi minyak bumi memaksa kita untuk mencari dan mengembangkan sumber energi baru. Salah satu alternatif sumber energi baru yang potensial datang dari energi nuklir. Meski dampak dan bahaya yang ditimbulkan amat besar, tidak dapat dipungkiri bahwa energi nuklir adalah salah satu alternatif sumber energi yang layak diperhitungkan.
Isu energi nuklir yang berkembang saat ini memang berkisar tentang penggunaan energi nuklir dalam bentuk bom nuklir dan bayangan buruk tentang musibah hancurnya reaktor nuklir di Chernobyl. Isu-isu ini telah membentuk bayangan buruk dan menakutkan tentang nuklir dan pengembangannya. Padahal, pemanfaatan yang bijaksana, bertanggung jawab, dan terkendali atas energi nuklir dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus memberikan solusi atas masalah kelangkaan energi.
Fisi Nuklir
Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme, yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi. Di sini akan dibahas salah satu mekanisme produksi energi nuklir, yaitu reaksi fisi nuklir.
Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat membelah menjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain. Mekanisme semacam ini disebut pembelahan inti atau fisi nuklir. Contoh reaksi fisi adalah uranium yang ditumbuk (atau menyerap) neutron lambat.
fisi01
Reaksi fisi uranium seperti di atas menghasilkan neutron selain dua buah inti atom yang lebih ringan. Neutron ini dapat menumbuk (diserap) kembali oleh inti uranium untuk membentuk reaksi fisi berikutnya. Mekanisme ini terus terjadi dalam waktu yang sangat cepat membentuk reaksi berantai tak terkendali. Akibatnya, terjadi pelepasan energi yang besar dalam waktu singkat. Mekanisme ini yang terjadi di dalam bom nuklir yang menghasilkan ledakan yang dahsyat. Jadi, reaksi fisi dapat membentuk reaksi berantai tak terkendali yang memiliki potensi daya ledak yang dahsyat dan dapat dibuat dalam bentuk bom nuklir.
Dibandingkan dibentuk dalam bentuk bom nuklir, pelepasan energi yang dihasilkan melalui reaksi fisi dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih berguna. Untuk itu, reaksi berantai yang terjadi dalam reaksi fisi harus dibuat lebih terkendali. Usaha ini bisa dilakukan di dalam sebuah reaktor nuklir. Reaksi berantai terkendali dapat diusahakan berlangsung di dalam reaktor yang terjamin keamanannya dan energi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih berguna, misalnya untuk penelitian dan untuk membangkitkan listrik.
Di dalam reaksi fisi yang terkendali, jumlah neutron dibatasi sehingga hanya satu neutron saja yang akan diserap untuk pembelahan inti berikutnya. Dengan mekanisme ini, diperoleh reaksi berantai terkendali yang energi yang dihasilkannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna.
Reaktor Nuklir
Energi yang dihasilkan dalam reaksi fisi nuklir dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna. Untuk itu, reaksi fisi harus berlangsung secara terkendali di dalam sebuah reaktor nuklir. Sebuah reaktor nuklir paling tidak memiliki empat komponen dasar, yaitu elemen bahan bakar, moderator neutron, batang kendali, dan perisai beton.
Elemen bahan bakar menyediakan sumber inti atom yang akan mengalami fusi nuklir. Bahan yang biasa digunakan sebagai bahan bakar adalah uranium U. elemen bahan bakar dapat berbentuk batang yang ditempatkan di dalam teras reaktor.
Radiasi yang dihasilkan dalam proses pembelahan inti atom atau fisi nuklir dapat membahayakan lingkungan di sekitar reaktor. Diperlukan sebuah pelindung di sekeliling reaktor nuklir agar radiasi dari zat radioaktif di dalam reaktor tidak menyebar ke lingkungan di sekitar reaktor. Fungsi ini dilakukan oleh perisai beton yang dibuat mengelilingi teras reaktor. Beton diketahui sangat efektif menyerap sinar hasil radiasi zat radioaktif sehingga digunakan sebagai bahan perisai.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reaktor nuklir dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Instalasi pembangkitan energi listrik semacam ini dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).Contohnya PLTN di kota Ukraina .Namun pada saat pengujian nuklir, terjadi ledakan yang sangat kuat yang dampaknya masih dapat dirasakan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.Bencana Chenobryl terjadi pada 26 April 1986.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun batasan masalah dari makalah ini adalah:
1. Mengapa kecelakaan Chernobyl bisa terjadi?
2. Kapan kecelakaan ini terjadi?
3. Bagaimana kecelakaan ini terjadi?
4. Apa saja dampak setelah kecelakaan ini terjadi?
5.Dimana kecelakaan ini terjadi?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui bagaimana terjadinya kecelakaan Chernobyl
2. Mengetahui dampak dari kecelakaan tersebut yang dirasakan sampai sekarang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PLTN CHERNOBYL DAN PRYPIAT
Chernobyl adalah sebuah kota dekat kota Kiev Pripyat, Ukraina, 18 km (11 mil) barat laut dari kota Chernobyl, 16 km (10 mil) dari perbatasan Ukraina dan Belarus, dan sekitar 110 km (68 mil) utara Kyiv.Kota ini ditinggalkan penghuninya tahun 1986 setelah bencana ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir yang terkenal sebagai Bencana Chernobyl, yang terletak 14,5 km utara-barat laut. PLTN ini terdiri dari empat RBMK-1000 reaktor nuklir, masing-masing mampu menghasilkann 1 Gigawatt (GW) dari listrik, dan empat bersama-sama memproduksi sekitar 10% dari listrik yang ada di Ukraina pada saat kecelakaan terjadi. Pembangunan reaktor dimulai pada akhir tahun 1970-an,yang dipergunakan pada tahun 1977 kemudian reaktor kedua pada tahun 1978, ketiga 1981, dan yang ke empat pada tahun 1983. Dua reaktor lagi no 5 dan 6 masih dalam pengerjaan pada waktu kecelakaan terjadi. Pembangkit tersebut dinamakan sesuai dengan nama kotanya, dan terletak di Chernobyl Raion (distrik), tetapi bukan merupakan tempat tinggal bagi pekerjanya. Pada saat pembangunan pembangkit tersebut, sebuah kota kembar, Prypiat dibangun didekatnya untuk para pekerjanya.Chernobyl terletak di koordinat 51.380567°N 30.116272°E. Sekarang kota ini masih berpenghuni walau hanya sedikit. Tingkat radiasi di kota ini masih dalam keadaan kritis,yaitu pada 5,6 roentgen per second (R/s) (0.056 Grays per second, atau Gy/s).
Prypiat adalah sebuah kota besar di daerah terasing di Ukraina Utara, merupakan daerah perumahan para pekerja pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl. Kawasan ini mati sejak terjadinya bencana Chernobyl yang menelan hamper 50.000 jiwa. Bangunan apartemen (empat merupakan bangunan yang belum sempat ditempati), kolam renang, rumah sakit, dan banyak bangunan yang lain hancur, dan semua isi yang terdapat dalam bangunan tersebut dibiarkan ada di dalamnya, seperti arsip, TV, mainan anak-anak, meubel, barang berharga, pakaian dan lain-lain semua seperti kebanyakan milik keluarga-keluarga pada umumnya.
2.2 Perencanaan ujian fitur keamanan yang potensial
220px-Dampfturbine_Laeufer01
Sebuah rotor turbin uap modern
Pada siang hari tanggal 25 April 1986, reaktor 4 akan dijadwalkan ditutup untuk pemeliharaan siklus bahan bakar.Sebuah eksperimen dijadwalkan untuk menguji keamanan potensial pendinginan inti darurat fitur selama prosedur penonaktifan.
Setelah penonaktifan darurat , pendinginan diperlukan untuk menjaga suhu di inti reaktor cukup rendah untuk menghindari kerusakan bahan bakar. Reaktor terdiri dari sekitar 1.600 individu saluran bahan bakar dan saluran operasional yang dibutuhkan setiap aliran dari 28 metrik ton (28.000 liter (7.400 USgal)) air per jam. Ada kekhawatiran bahwa dalam kasus sebuah kegagalan daya eksternal di Chernobyl akan listrik yang berlebihan, yang mengarah kepada keselamatan otomatis ditutup.Dalam hal ini tidak akan ada kekuatan eksternal untuk menjalankan pabrik pompa air pendingin. Reaktor Chernobyl's punya tiga cadangan diesel generator. Generator yang diperlukan 15 detik untuk memulai tetapi mengambil 60-75 detik untuk mencapai kecepatan penuh dan kapasitas mencapai 5,5 MW dibutuhkan untuk menjalankan salah satu pompa air pendingin utama.
Reaktor tenaga nuklir memerlukan aliran pendinginan untuk menghilangkan panas, bahkan jika tidak secara aktif maka akan membangkitkan kekuatan. Dalam kasus kegagalan daya eksternal, reaktor akan secara otomatis berkurang, DNS batang akan dimasukkan dan menghentikan proses fisi nuklir (dan karenanya generasi uap). Namun, dalam menghabiskan bahan bakar, produk fisi radioaktif sendiri, dan terus menghasilkan panas ketika mendapat tekanan . Ini bisa berjumlah 1-2 persen dari output normal pabrik. Jika tidak segera dihapus oleh sistem pendingin, panas dapat menyebabkan kerusakan inti.
Kekurangan tenaga dianggap tidak dapat diterima dan itu menunjukkan bahwa energi mekanik (rotasi momentum) dari turbin uap dapat digunakan untuk menghasilkan listrik untuk menjalankan pompa air pendingin utama yang sedang berputar ke bawah. Tes awal tahun 1982 menunjukkan bahwa eksitasi tegangan dari generator turbin tidak cukup, itu tidak mempertahankan medan magnet yang diinginkan selama generator spin-down. Sistem ini dimodifikasi, dan pada tahun 1984 tes diulang, tapi terbukti tes ulang gagal. Pada tahun 1985 tes telah dicoba untuk ketiga kalinya, tapi juga memberikan hasil negatif. Prosedur tes ini harus diulang lagi pada tahun 1986.
Tes difokuskan pada rangkaian penggantian pasokan listrik untuk reaktor. Menurut pengujian parameter, pada awal percobaan, output termal reaktor seharusnya tidak lebih rendah dari 700 MW. Jika kondisi reaktor seperti yang telah direncanakan, tes hampir pasti akan berjalan dengan aman, upaya meningkatkan keluaran reaktor akhirnya mengakibatkan bencana setelah percobaan telah dimulai, tidak konsistennya dengan prosedur yang telah disetujui.
Pembangkit listrik Chernobyl yang telah beroperasi selama dua tahun tanpa kemampuan untuk naik melalui 60-75 detik pertama dari total kehilangan tenaga listrik - fitur keamanan penting. Manajer stasiun mungkin berharap untuk memperbaiki hal ini pada kesempatan pertama. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa mereka melanjutkan tes, bahkan ketika muncul masalah serius, dan mengapa persetujuan yang diperlukan untuk tes ini tidak dicari dari pengawas nuklir Soviet regulator (walaupun ada perwakilan di kompleks dari 4 reaktor).
Prosedur percobaan dimaksudkan untuk menjalankan sebagai berikut:
* reaktor harus berjalan pada daya rendah, tetapi > 700 MW,
* turbin uap dijalankan sampai dengan kecepatan penuh,
* bila kondisi tersebut tercapai, pasokan uap itu harus tertutup,
* turbin akan diizinkan untuk freewheel bawah,
* kinerja generator dicatat untuk menentukan apakah itu bisa memberikan kekuatan untuk menghubngkan pompa pendingin.
2.3 PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN CHERNOBRYL
Reaktor Chernobyl jenis RBMK didirikan di atas tanah rawa di sebelah utara Ukraina, sekitar 80 mil sebelah utara Kiev. Reaktor unit 1 mulai beroperasi pada 1977, unit 2 pada 1978, unit 3 pada 1981, dan unit 4 pada 1983. Sebuah kota kecil, Pripyat, dibangun dekat PLTN Chernobyl untuk tempat tinggal pekerja pembangkit itu dan keluarganya.
Cherbyl3
Tipe PLTN Chernobyl dirancang untuk menghasilkan “plutonium” guna pembuatan senjata nuklir serta listrik. Tipe PLTN berfungsi ganda seperti ini tidak ada di negara-negara Barat, seperti, AS dan Prancis, yang merupakan negara pioner PLTN di samping Uni Soviet (pada waktu itu) sebagai pioner pertama.
Secara garis besar, bencana Chernobyl dapat dijelaskan sebagai berikut.
Pada 25 April 1986 reaktor unit 4 direncanakan dipadamkan untuk perawatan rutin. Selama pemadaman berlangsung, teknisi akan melakukan tes untuk menentukan apakah pada kasus reaktor kehilangan daya turbin dapat menghasilkan energi yang cukup untuk membuat sistem pendingin tetap bekerja sampai generator kembali beroperasi.
Proses pemadaman dan tes dimulai pukul 01.00 pada 25 April. Untuk mendapatkan hasil akurat, operator memilih mematikan beberapa sistem keselamatan, yang kemudian pilihan ini yang membawa malapetaka. Pada pertengahan tes, pemadaman harus ditunda selama sembilan jam akibat peningkatan permintaan daya di Kiev. Proses pemadaman dan tes dilanjutkan kembali pada pukul 23.10 25 April. Pada pukul 01.00, 26 April, daya reaktor menurun tajam, menyebabkan reaktor berada pada situasi yang membahayakan. Operator berusaha mengompensasi rendahnya daya, tetapi reaktor menjadi tak terkendali. Jika sistem keselamatan tetap aktif, operator dapat menangani masalah, namun mereka tidak dapat melakukannya dan akhirnya reaktor meledak pada pukul 01.30.
Kecelakaan PLTN Chernobyl masuk level ke-7 (level paling atas) yang disebut major accident, sesuai dengan kriteria yang ditentukan INES (The International Nuclear Event Scale). Di samping kesalahan operator yang mengoperasikannya di luar SOP (standard operation procedure), PLTN Chernobyl juga tidak memenuhi standar desain sebagaimana yang ditentukan oleh IAEA (International Atomic Energy Agency). PLTN Chernobyl tidak mempunyai kungkungan reaktor sebagai salah satu persyaratan untuk menjamin keselamatan jika terjadi kebocoran radiasi dari reaktor. Apabila PLTN Chernobyl memiliki kungkungan maka walaupun terjadi ledakan kemungkinan radiasi tidak akan keluar ke mana-mana, tetapi terlindung oleh kungkungan. Atau bila terjadi kebocoran tidak separah dibandingkan dengan tidak memiliki kungkungan.
Secara perinci, kecelakaan itu disebabkan,
· pertama, desain reaktor, yakni tidak stabil pada daya rendah - daya reaktor bisa naik cepat tanpa dapat dikendalikan. Tidak mempunyai kungkungan reaktor (containment). Akibatnya, setiap kebocoran radiasi dari reaktor langsung ke udara.
· Kedua, pelanggaran prosedur. Ketika pekerjaan tes dilakukan hanya delapan batang kendali reaktor yang dipakai, yang semestinya minimal 30, agar reaktor tetap terkontrol. Sistem pendingin darurat reaktor dimatikan. Tes dilakukan tanpa memberitahukan kepada petugas yang bertanggung jawab terhadap operasi reaktor.
Cherbyl2
· Ketiga, budaya keselamatan. Pengusaha instalasi tidak memiliki budaya keselamatan, tidak mampu memperbaiki kelemahan desain yang sudah diketahui sebelum kecelakaan terjadi.
· Penilaian atas berbagai kelemahan PLTN Chernobyl menghasilkan evaluasi internasional bahwa jenis kecelakaan seperti ini tidak akan mungkin terjadi pada jenis reaktor komersial lainnya. Evaluasi ini ditetapkan demikian karena mungkin berdasarkan analisis jenis reaktor lain yang memenuhi persyaratan keselamatan yang tinggi, termasuk budaya keselamatan yang dimiliki para operator sangat tinggi.
Pada tragedi yang terjadi tanggal 26 April 1986 ini,langsung menewaskan 56 orang, belum termasuk 4.000 orang yang kemudian tewas terkena kanker akibat radiasi nuklir dan 600.000 orang yang terkena berbagai penyakit akibat paparan radiasi nuklir. 237 orang menderita sakit radiasi akut, 31 di antaranya meninggal dalam tiga bulan pertama. Kebanyakan dari mereka kebakaran dan pekerja penyelamat berusaha untuk membawa kecelakaan terkendali, yang tidak sepenuhnya menyadari betapa berbahayanya radiasi eksposur (dari asap) itu.Beberapa 135.000 orang diungsikan dari daerah, termasuk 50.000 dari Pripyat.
2.4 Dampak Kecelakaan PLTN Chernobyl
· Pada 2003, IAEA membentuk “Forum Chernobyl” bekerja sama dengan organisasi PBB lainnya, seperti WHO, UNDP, ENEP, UN-OCHA, UN-SCEAR, Bank Dunia dan ketiga pemerintahan Belarusia, Ukraina, dan Rusia. Forum ini bekerja untuk menjawab pertanyaan, “sejauh mana dampak kecelakaan ini terhadap kesehatan, lingkungan hidup dan sosial ekonomi kawasan beserta penduduknya.” Laporan ini diberi nama “Cherno- byl Legacy”.
· Diperkirakan semula dampak fisik akan begitu dahsyat. Artinya, akan menimbulkan korban jiwa yang luar biasa banyaknya. Namun, ternyata data sampai dengan 2006, jumlah korban yang meninggal 56 orang, di mana 28 orang (para likuidator terdiri dari staf PLTN, tenaga konstruksi, dan pemadam kebakaran) meninggal pada 3 bulan pertama setelah kecelakaan, 19 orang meninggal 8 tahun kemudian, dan 9 anak lainnya meninggal karena kanker kelenjar gondok.
· Sebanyak 350.000 likuidator yang terlibat dalam proses pembersihan daerah PLTN yang kena bencana, serta 5 juta orang yang saat itu tinggal di Belarusia, Ukraina, dan Rusia, yang terkena kontaminasi zat radioaktif dan 100.000 di antaranya tinggal di daerah yang dikategorikan sebagai daerah strict control, ternyata mendapat radiasi seluruh badan sebanding dengan tingkat radiasi alam, serta tidak ditemukan dampak terhadap kesuburan atau bentuk-bentuk anomali.
· Di sisi lain, hasil studi dan penelitian terhadap likuidator menunjukkan bahwa “tidak ada korelasi langsung antara kenaikan jumlah penderita kanker dan jumlah kematian per satuan waktu dengan paparan radiasi Chernobyl.
· Kemudian pada 1992-2002 tercatat 4.000 kasus kanker kelenjar gondok yang terobservasi di Belarusia, Ukraina, dan Rusia pada anak-anak dan remaja 0-18 tahun ketika terjadi kecelakaan, termasuk 3.000 orang yang berusia 0-14 tahun. Selama perawatan mereka yang kena kanker, di Belarusia meninggal delapan anak dan di Rusia seorang anak. Yang lainnya selamat.
· Berdasarkan laporan “Chernobyl Lecacy”, sebagian besar daerah pemukiman yang semula mendapat kontaminasi zat radioaktif karena kecelakaan PLTN Chernobyl telah kembali ke tingkat radiasi latar, seperti sebelum terjadi kecelakaan. Dampak psikologis adalah yang paling dahsyat, terutama trauma bagi mereka yang mengalaminya seperti stres, depresi, dan gejala lainnya yang secara medis sulit dijelaskan.
· Akibat kecelakaan itu, IAEA dan semua negara yang memiliki PLTN membangun konsensus internasional untuk selalu menggalang dan memutakhirkan standar keselamatan. Di sisi lain, pihak yang anti-PLTN telah menggunakan isu kecelakaan di Chernobyl sebagai bahan kampanye untuk menolak kehadiran PLTN, termasuk di Indonesia, dengan berbagai informasi yang keliru karena ketidaktahuan akan kebenaran informasi sebab terjadinya kecelakaan Chernobyl.
· Belajar dari kecelakaan Chernobyl, IAEA telah menetapkan standar tambahan untuk memperkuat syarat keselamatan yang tinggi bagi pembangunan dan pengoperasian PLTN, antara lain, perbaikan desain sampai pada generasi ke-4, aturan main dalam bentuk basic safety, dan berbagai konvensi keselamatan.
· Sebagai dampak kesehatan jangka panjang, merebaknya radiasi dari Chernobyl diperkirakan mengakibatkan ratusan ribu kasus kanker baru, dan puluhan ribu di antaranya akan berakhir dengan kematian.
Selain berdampak negatif bagi kelangsungan hidup manusia juga banyak sekali meninggalkan berbagai macam rongsokan bekas ledakan reaktor nuklir Chernobyl yang jumlahnya mencapai jutaan, berikut photo rongsokan akibat ledakan tersebut
http://sarimingeek.com/uploads/image/1_002.jpg
http://sarimingeek.com/uploads/image/1_011.jpg
Dua dekade pascaledakan reaktor pembangkit nuklir Chernobyl, radiasinya masih berdampak, yaitu menyebabkan penurunan populasi serangga dan laba-laba. Tawon besar, kupu-kupu, belalang, capung, dan laba-laba kini menderita dampaknya.
Para peneliti yang bekerja di zona sekitar Chernobyl menyebutkan, di sana terdapat "sinyal kuat penurunan populasi berkaitan dengan kontaminasi". Laporan penelitian itu ditulis pada jurnal Biology Letters.
Guru besar Universitas South Carolina, AS, Timothy Mousseau, dan Anders Moller dari Universitas Paris-Sud bekerja sama dalam proyek itu. Keduanya pernah memublikasikan radiasi tingkat rendah berdampak negatif pada populasi burung. "Kami ingin memperluas cakupan penelitian pada serangga, mamalia, dan tanaman," kata Mousseau. Ia telah sepuluh tahun meneliti dampak radiasi di sekitar Chernobyl yang jauh dari permukiman penduduk.
Untuk studi itu, Mousseau menggunakan cara yang ia sebut ”teknik-teknik standar ekologis”. Ia membuat ”garis jalur” melewati kawasan tertentu lalu menghitung jumlah serangga dan jaring laba-laba di sepanjang jalur tersebut.
Jalur itu melewati kawasan terkontaminasi di Chernobyl, Belarus, dan beberapa kawasan bebas kontaminasi. Pada saat bersamaan, peneliti lain membawa peralatan GPS dan dosimeter untuk mengukur kadar (tingkat) radiasi. Hasilnya, tingkat penurunan populasi sejalan dengan kadar kontaminasi.
Kesehatan lingkungan dan dampak dari Bencana Chernobyl
Beberapa organisasi telah melaporkan tentang dampak dari kecelakaan Chernobyl, tetapi semua mempunyai masalah menilai pentingnya pengamatan mereka karena kurangnya informasi kesehatan masyarakat yang dapat dipercaya sebelum 1986.
Pada tahun 1989, World Health Organization (WHO) pertama menyuarakan keprihatinan bahwa para ilmuwan medis lokal salah disebabkan berbagai biologis dan efek kesehatan radiasi. . Pemerintah Uni Soviet meminta Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk mengkoordinasikan para ahli internasional 'penilaian kecelakaan radiologi, lingkungan dan konsekuensi kesehatan di beberapa kota-kota yang paling banyak daerah yang terkontaminasi di Belarus, Rusia, dan Ukraina. Antara Maret 1990 dan Juni 1991, total 50 misi lapangan dilakukan oleh 200 ahli dari 25 negara (termasuk Uni Soviet), tujuh organisasi, dan 11 laboratorium . Dengan tidak adanya pra-1986 data, kontrol populasi dibandingkan dengan mereka yang terkena radiasi. Gangguan kesehatan yang signifikan terlihat jelas di kedua kontrol dan kelompok terbuka, tetapi, pada tahap itu, tak ada radiasi terkait.
Proses Radiasi
Penelitian selanjutnya di Ukraina, Rusia dan Belarus didasarkan pada register nasionallebih dari satu juta orang mungkin dipengaruhi oleh radiasi. Pada tahun 2000, sekitar 4.000 kasus kanker tiroid telah didiagnosa pada anak-anak terekspos.. Namun, peningkatan yang cepat dalam mendeteksi kanker tiroid menunjukkan bahwa sebagian paling tidak adalah sebuah artefak dari proses penyaringan.. Kanker tiroid biasanya tidak fatal jika didiagnosis dan diobati dini.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bencana Chernobyl adalah kecelakaan nuklir yang terjadi pada tanggal 26 April 1986 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl di Ukraina Republik Sosialis Soviet (waktu itu bagian dari Uni Soviet), sekarang di Ukraina. Ini merupakan kecelakaan nuklir terburuk dalam sejarah. Pada tanggal 26 April 1986 pukul 01:23:40 pagi (UTC+3), reaktor nomor empat di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang terletak di Uni Soviet di dekat Pripyat di Ukraina meledak. Akibatnya, kebakaran dan radioaktif menyebar. Ribuan penduduk terpaksa diungsikan dari kota ini. Bencana Chernobyl ini mengakibatkan pelepasan radioaktivitas yang sangat besar yang menghancurkan reaktor. Banyak korban jiwa dari kecelakaan itu yang disebabkan oleh keracunan radiasi.
Kecelakaan Chernoby terjadi karena beberapa hal, yaitu :
Pertama,, desain reaktor, yakni tidak stabil pada daya rendah - daya reaktor bisa naik cepat tanpa dapat dikendalikan. Tidak mempunyai kungkungan reaktor (containment). Akibatnya, setiap kebocoran radiasi dari reaktor langsung ke udara.
Kedua, pelanggaran prosedur. Ketika pekerjaan tes dilakukan hanya delapan batang kendali reaktor yang dipakai, yang semestinya minimal 30, agar reaktor tetap terkontrol. Sistem pendingin darurat reaktor dimatikan. Tes dilakukan tanpa memberitahukan kepada petugas yang bertanggung jawab terhadap operasi reaktor.
Ketiga, budaya keselamatan. Pengusaha instalasi tidak memiliki budaya keselamatan, tidak mampu memperbaiki kelemahan desain yang sudah diketahui sebelum kecelakaan terjadi.
Pada tragedi yang terjadi tanggal 26 April 1986 ini,langsung menewaskan 56 orang, belum termasuk 4.000 orang yang kemudian tewas terkena kanker akibat radiasi nuklir dan 600.000 orang yang terkena berbagai penyakit akibat paparan radiasi nuklir. 237 orang menderita sakit radiasi akut, 31 di antaranya meninggal dalam tiga bulan pertama. Kebanyakan dari mereka kebakaran dan pekerja penyelamat berusaha untuk membawa kecelakaan terkendali, yang tidak sepenuhnya menyadari betapa berbahayanya radiasi eksposur (dari asap) itu.Beberapa 135.000 orang diungsikan dari daerah, termasuk 50.000 dari Pripyat.
3.2 SARAN
Hendaknya dalam pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), mempunyai pekerja-pekerja yang Profesional dan mentaati aturan pengerjaan yang ada dan berhati hati dalam pengerjaannya, karena akan mempunyai dampak jangka panjang yang membahayakan, contohnya radiasi nuklir.
DAFTAR PUSTAKA
Markus Wauran.2008.Mengenang 22 Tahun Tragedi Chernoby. http://sangnanang.dagdigdug.com/2008/04/25/tragedi-chernobyl/
Diakses pada : 18 Februari 2010
Bayu.Energi Nuklir, Pengertian dan Pemanfaatannya.2009.http://bayureason.blogspot.com. http://netsains.com/2009/04/energi-nuklir-pengertian-dan-pemanfaatannya/
Diakses pada : 19 Februari 2010
BencanaChernoby.http://www.sarimingeek.com/index.php?page=news&op=readNews&title=Ribuan+Bangkai+Kendaraan+Tragedi+Chernobyl
Diakses pada : 16 Februari 2010
Dampak Radiasi Kecelakaan Chernobyl .http://rullysyumanda.org/natural-resources/mining-and-energy/275-dampak-radiasi-chernobyl-turunkan-populasi-serangga.html
Diakses pada : 16 Februari 2010
.BEncana Nuklir Chernobyl.2010.http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/bancana-nuklir-chernobyl/
Diakses pada : 16 Februari 2010
German TV.2006.Chernobyl.http://id.wikipedia.org/wiki/Chernobyl
diakses pada : 16 Februari 2010
Diposting oleh aloneey di 01.10 0 komentar
Jumat, 19 Februari 2010
D D T
Malaria, menjadi momok dari banyak negara berkembang, 2.7m membunuh beberapa orang setiap tahun, kebanyakan dari mereka anak di bawah lima dan wanita hamil, sementara sampai dengan 500 juta menjadi sakit, tidak bisa bekerja dan memerlukan perawatan.
Beberapa dekade yang lalu, ahli kesehatan dunia membicarakan pemberantasan malaria. Sekarang mereka berbicara hanya mencoba untuk mendapatkan kembali kontrol. Malaria adalah endemik di lebih dari setengah negara-negara di dunia. Dalam waktu yang diperlukan untuk nama penyakit itu, 10 anak akan kontrak itu dan mulai berjuang untuk hidup mereka. Satu anak di empat yang meninggal di Afrika telah menyerah pada malaria.
DDT memiliki nama yang buruk. Ini adalah pestisida yang merusak lingkungan dan telah banyak digunakan dalam pertanian. Sejak Rachel Carson terpapar dengan penghancuran dalam bukunya Silent Spring pada tahun 1962, aktivis lingkungan hidup telah berkampanye untuk menghentikan penggunaannya. Di sebelah barat mereka telah berhasil.
Tetapi di negara berkembang telah menyelamatkan jutaan nyawa. Disemprot di dalam rumah, itu membunuh atau lebih sering repels gigitan nyamuk yang menularkan malaria, dan itu murah. Ahli berpendapat bahwa hal itu tidak bermigrasi keluar dari pintu, dan jika kita kehilangan itu melalui larangan global pada tahun 2007 jutaan orang yang bisa telah dilindungi akan mati.
Ini adalah kepala-on bentrokan antara lingkungan dunia pertama, yang bersikeras bahwa DDT harus pergi untuk kesehatan planet ini dan bahwa alternatif akan dan harus ditemukan, dan malaria spesialis, yang mengatakan bahwa sampai alternatif berada di tempat yang murah adalah sebagai dan efektif akan menjadi bencana besar untuk melarang itu.
Apa yang akan terjadi adalah jelas, kata para dokter. Di bawah tekanan dari barat, yang tidak memiliki malaria, dan di tengah kekhawatiran tentang kerusakan kesehatan manusia dari DDT, beberapa negara berkembang telah berhenti atau mengurangi penggunaannya. Penyakit dan kematian mereka korban dari malaria telah meningkat. Alternatif yang belum dimasukkan ke dalam tempat, karena terlalu rumit atau, biasanya, terlalu mahal.
World Wide Fund for Nature, di barisan depan dalam kampanye untuk melarang DDT, pembicaraan mengenai pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian biologis bukan pestisida, mengutip contoh-contoh di India, Tanzania, Meksiko dan Filipina.
Tetapi bahkan ini proyek-proyek berskala kecil telah menjalankan kesulitan - terlepas dari di Tanzania, di mana kelambu yang disemprot dengan pyrethroids sintetis. Alternatif semacam ini bisa diterima oleh semua, tetapi pyrethroids adalah sampai tiga kali lebih mahal daripada DDT, walaupun pada kelambu mereka digunakan dalam jumlah yang lebih kecil, dan proyek-proyek untuk menyediakan jaring disemprot untuk sejumlah besar orang pasti lebih kompleks daripada penyemprotan dinding rumah.
Don Roberts, profesor kesehatan masyarakat tropis di universitas berseragam ilmu kesehatan di Bethesda, Maryland, mengutip apa yang terjadi di Belize di bawah tekanan dari Amerika Serikat untuk meninggalkan DDT. "Mereka berhenti di akhir 1980-an hingga awal 1990-an, dan malaria tingkat spiralled lepas kendali, memuncak pada tahun 1994. Pada tahun 1995 mereka mulai menggunakan DDT lagi dan telah membawa tingkat penyakit ke tiga tahun berturut-turut."
Dua tahun lalu, dalam jurnal Emerging Infectious Diseases, ia menunjukkan bahwa Ekuador, yang meningkatkan penyemprotan DDT sementara yang lain memotong ke bawah, adalah satu-satunya satu dari 11 malaria endemik negara-negara Amerika Selatan untuk mengurangi tingkat deteksi. Rumah dengan DDT terorganisir penyemprotan, malaria di daerah perkotaan dari Amazon sebagian besar menghilang, tetapi lagi menjadi masalah kesehatan besar.
Keseimbangan
Profesor Roberts tidak suka konfrontasi dengan lobi lingkungan. "Kita semua prihatin tentang lingkungan," katanya. "Ini tidak terbatas pada beberapa yang ingin menyingkirkan DDT. Tapi isu-isu lingkungan harus diperlakukan dengan rasa keseimbangan." Jika ini adalah pertempuran untuk menghilangkan DDT dari pertanian, dia akan bertepuk tangan. Apakah layak untuk mendapatkan alternatif tindakan pengendalian malaria di tempat sebelum 2007? "Sama sekali tidak," katanya.
Chris Curtis, entomologi medis di London School of Hygiene dan Tropical Medicine, dikutip Madagaskar. "Yang diberantas dataran tinggi malaria di akhir 1950-an dan puas diri mengatur masuk Mereka berhenti menyemprot. Pada 1980-an ada epidemi besar yang menewaskan ribuan. Mereka telah kembali ke DDT dan membawa semuanya kembali terkendali.
"Di Venezuela ada kasus 1m setahun di tahun 1930-an dan banyak kematian. Setelah perang dunia kedua mereka naik ke DDT segera. Di utara-negara pusat malaria dibasmi pada 1940-an dan 1950-an. Sejak tahun 1980-an hal-hal yang telah kembali cukup sedikit. Ada sekitar 24.000 kasus per tahun di negara bagian, meskipun penyemprotan pyrethroid - jauh lebih baik daripada 1930-an dan lebih buruk daripada di tahun 1960-an. "
Roger Bate, direktur Eropa Lingkungan Sains dan Forum dan rekan dari Institut Perekonomian, menunjuk ke daerah-daerah Afrika Selatan di mana malaria sekali lagi pada meningkat sejak pestisida lain yang menggantikan DDT. "Ini sudah pergi dari beberapa ratus kasus per tahun menjadi 15.000 di Afrika Selatan secara keseluruhan." Membatasi penggunaan DDT bukan satu-satunya faktor, tapi itu adalah bagian dari persamaan.
Angka-angka ini kecil dibandingkan dengan korban malaria di bagian lain Afrika. Tetapi Afrika Selatan pernah memiliki itu tegas terkendali. Sebuah makalah oleh seorang konsultan kepada pemerintah di sana, Roger Tren, yang akan dirilis oleh IEA pestisida pada pertemuan PBB pekan depan, jejak-jejak virtual pemberantasan penyakit di sebagian besar bagian setelah kedatangan DDT. Langkah-langkah untuk menghentikan nyamuk dari pembiakan dan kemudian mingguan dikurangi pyrethroids penyemprotan dengan kasus, tetapi malaria masih merupakan masalah serius.
Pengalaman Transvaal
"Setelah pengenalan DDT dalam vektor [nyamuk] program pengendalian pada tahun 1946, jumlah kasus di Transvaal kemudian menurun menjadi sekitar sepersepuluh dari yang dilaporkan di 1942-43," Tren menulis. "Di beberapa daerah penyemprotan DDT berkurang dan kadang-kadang berhenti karena keberhasilan itu dalam pengendalian vektor."
Hanya dua provinsi utama Afrika Selatan sekarang terpengaruh: Utara Propinsi dan Mpumalanga. Namun laporan Tren (di http://HYPERLINK "http://www.iea.org.uk/env/malaria.htm)" www.iea.org.uk / env / malaria.htm) menghitung bahwa biaya malaria terhadap perekonomian dalam hal orang tidak mampu bekerja dan membutuhkan perawatan rumah sakit dan rumah adalah 4% dari produk domestik bruto.
Bate berkata: "Jika biaya sangat besar ke Afrika Selatan, di mana malaria tidak endemik di 50-60% dari negara, apa itu seperti selama sisa Afrika? Namun, orang yang saya telah berbicara untuk terlibat dalam pengendalian nyamuk di Botswana dan Zimbabwe, di mana ada banyak tingkat yang lebih tinggi malaria, tidak memiliki pengetahuan bahwa konvensi ini [larangan DDT] berlangsung. Yang pertama mereka akan tahu adalah ketika tiba-tiba ada larangan pada tahun 2007. Itu adalah sebuah skandal besar ketika DDT akan mengurangi jumlah kematian secara signifikan dan negara menghemat ratusan juta dolar. "
Alternatif terhadap DDT:
Synthetic pyrethroids
Pestisida ini kurang beracun untuk satwa liar dan biodegrade jauh lebih efisien daripada DDT. Mereka digunakan untuk menyemprot bagian dalam rumah, seperti DDT, atau lebih berhasil untuk hamil kelambu, yang melindungi penduduk dari gigitan nyamuk malaria di malam hari. Mereka adalah tiga kali lebih mahal seperti DDT, tapi tidak perlu digunakan dalam penyemprotan kelambu.
Ada saran bahwa nyamuk malaria menjadi resisten terhadap pyrethroids. WWF tidak sepenuhnya puas dengan mereka sebagai alternatif terhadap DDT dan menyerukan untuk penelitian mengenai "kemungkinan bahaya" dari pyrethroids untuk kesehatan.
Kontrol biologis
Predator yang memakan jentik nyamuk, seperti guppies atau ikan seperti ikan mas, diperkenalkan ke perairan tempat nyamuk berkembang biak. Kemungkinan lain tawon parasit dan bakteri alami. Metode ini dapat menimbulkan ancaman bagi keanekaragaman hayati jika serangan pemangsa asli satwa liar, seperti ikan atau kecebong lain.
Pengelolaan lingkungan
Tujuannya adalah untuk menyingkirkan genangan air tempat nyamuk berkembang biak. Metode meliputi drainase, mengisi depresi dan menanam pohon. Sebuah proyek yang dikutip oleh WWF di distrik Kheda Gujarat, India, permukaan air tertutup dengan manik-manik plastik. Tapi ragu-ragu menunjukkan bahwa nyamuk dapat berkembang biak di hoofprint berlumpur.
Vaksin
Ada pekerjaan pada beberapa saat ini, tetapi vaksin tidak mungkin dalam waktu dekaT
Diposting oleh aloneey di 05.55 0 komentar
PPM (PART PER MILLION)
PART PER MILLION
ppm = jumlah bagian spesies / satu juta bagian sistem dimana spesies itu berada
Atau lebih gampangnya ppm adalah satuan konsentrasi yang dinyatakan dalam satuan mg/Kg, Kenapa? karena 1 Kg = 1.000.000 mg betul kan? Untuk satuan yang sering dipergunakan dalam larutan adalah mg/L, dengan ketentuan pelarutnya adalah air sebab dengan densitas air 1 g/mL maka 1 liter air memiliki masa 1 Kg betul kan? jadi satuannya akan kembali ke mg/Kg.
Contoh, kandungan Pb dalam air sungai adalah 20 ppm artinya dalam setiap Kg air sungai terdapat 20 mg Pb. Kandungan karbon dalam baja adalah 5 ppm artinya dalam 1 Kg baja terdapat 5 mg karbon. Air minum mengandung yodium sebesar 15 ppm, bisa diartikan bahwa setiap liter minum tersebut terdapat 5 mg yodium.
Jadi mudah bukan untuk memahami ppm?
Diposting oleh aloneey di 05.41 0 komentar
PENYEBAB-PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL
Karbondioksida (CO2)
Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada saat yang sama, jumlah pepohonan yang mampu menyerap karbondioksida semakin berkurang akibat perambahan hutan untuk diambil kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian. Walaupun lautan dan proses alam lainnya mampu mengurangi karbondioksida di atmosfer, aktifitas manusia yang melepaskan karbondioksida ke udara jauh lebih cepat dari kemampuan alam untuk menguranginya.
Pada tahun 1750, terdapat 281 molekul karbondioksida pada satu juta molekul udara (281 ppm). Pada Januari 2007, konsentrasi karbondioksida telah mencapai 383 ppm (peningkatan 36 persen). Jika prediksi saat ini benar, pada tahun 2100, karbondioksida akan mencapai konsentrasi 540 hingga 970 ppm. Estimasi yang lebih tinggi malah memperkirakan bahwa konsentrasinya akan meningkat tiga kali lipat bila dibandingkan masa sebelum revolusi industri.
Metana (CH4)
Metana yang merupakan komponen utama gas alam juga termasuk gas rumah kaca. Ia merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak bila dibandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan selama produksi dan transportasi batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Metana juga dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah (landfill), bahkan dapat keluarkan oleh hewan-hewan tertentu, terutama sapi, sebagai produk samping dari pencernaan. Sejak permulaan revolusi industri pada pertengahan 1700- an, jumlah metana di atmosfer telah meningkat satu setengah kali lipat.
Nitrogen Oksida (NO)
Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Ia dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Nitrogen oksida dapat menangkap panas 300 kali lebih besar dari karbondioksida. Konsentrasi gas ini telah meningkat 16 persen bila dibandingkan masa pre-industri.
Gas lainnya
Gas rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur. Campuran berflourinasi dihasilkan dari peleburan alumunium. Hidrofluorokarbon (HCFC-22) terbentuk selama manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan (furniture), dan temoat duduk di kendaraan. Lemari pendingin di beberapa negara berkembang masih menggunakan klorofluorokarbon (CFC) sebagai media pendingin yang selain mampu menahan panas atmosfer juga mengurangi lapisan ozon (lapisan yang melindungi Bumi dari radiasi ultraviolet). Pada tahun 2000, para ilmuan mengidentifikasi bahan baru yang meningkat secara substansial di atmosfer. Bahan tersebut adalah trifluorometil sulfur pentafluorida. Konsentrasi gas ini di atmosfer meningkat dengan sangat cepat, yang walaupun masih tergolong langka di atmosfer tetapi gas ini mampu menangkap panas jauh lebih besar dari gas-gas rumah kaca yang telah dikenal sebelumnya. Hingga saat ini sumber industri penghasil gas ini masih belum teridentifikasi.
Efek Umpan Balik
Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat).Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.
Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek nettonya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif. Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.
Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an). Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.
Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh matahari; mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga telah dipandang remeh. Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.
Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuan dari Amerika Serikat, Jerman dan Swiss menyatakan bahwa mereka tidak menemukan adanya peningkatan tingkat “keterangan” dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini. Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat “keterangannya” selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi terhadap pemanasan global. Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan variasi Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.
Peternakan (Komsumsi Daging) dan Pertanian
World Watch Institute, dalam Watch Magazine edisi November/Desember 2009 menyebut industri peternakan dunia menyumbang sedikitnya 51 persen gas rumah kaca penyebab pemanasan global. World Watch Institute adalah organisasi riset independen di AS yang berdiri sejak 1974. Organisasi ini dikenal kritis terhadap isu lingkungan dan hanya bersuara berdasarkan fakta. Laporan dari World Watch Insitute banyak digunakan lembaga bergengsi seperti Greenpeace (Sumber: Kompas.com.).
Sektor peternakan telah menyumbang 9 persen karbon dioksida, 37 persen gas metana (mempunyai efek pemanasan 72 kali lebih kuat dari CO2 dalam jangka 20 tahun, dan 23 kali dalam jangka 100 tahun), serta 65 persen dinitrogen oksida (mempunyai efek pemanasan 296 kali lebih lebih kuat dari CO2). Berikut garis besarnya menurut FAO:
1. Emisi karbon dari pembuatan pakan ternak
* Penggunaan bahan bakar fosil dalam pembuatan pupuk menyumbang 41 juta ton CO2 setiap tahunnya
* Penggunaan bahan bakar fosil di peternakan menyumbang 90 juta ton CO2 per tahunnya (misal diesel atau LPG)
* Alih fungsi lahan yang digunakan untuk peternakan menyumbang 2,4 milyar ton CO2 per tahunnya, termasuk di sini lahan yang diubah untuk merumput ternak, lahan yang diubah untuk menanam kacang kedelai sebagai makanan ternak, atau pembukaan hutan untuk lahan peternakan
* Karbon yang terlepas dari pengolahan tanah pertanian untuk pakan ternak (misal jagung, gandum, atau kacang kedelai) dapat mencapai 28 juta CO2 per tahunnya. Perlu Anda ketahui, setidaknya 80% panen kacang kedelai dan 50% panen jagung di dunia digunakan sebagai makanan ternak.
* Karbon yang terlepas dari padang rumput karena terkikis menjadi gurun menyumbang 100 juta ton CO2 per tahunnya
2. Emisi karbon dari sistem pencernaan hewan
* Metana yang dilepaskan dalam proses pencernaan hewan dapat mencapai 86 juta ton per tahunnya.
* Metana yang terlepas dari pupuk kotoran hewan dapat mencapai 18 juta ton per tahunnya.
3. Emisi karbon dari pengolahan dan pengangkutan daging hewan ternak ke konsumen
* Emisi CO2 dari pengolahan daging dapat mencapai puluhan juta ton per tahun.
* Emisi CO2 dari pengangkutan produk hewan ternak dapat mencapai lebih dari 0,8 juta ton per tahun.
Dari uraian di atas, dapat dilihat besaran sumbangan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari tiap komponen sektor peternakan. Di Australia, emisi gas rumah kaca dari sektor peternakan lebih besar dari pembangkit listrik tenaga batu bara. Dalam kurun waktu 20 tahun, sektor peternakan Australia menyumbang 3 juta ton metana setiap tahun (setara dengan 216 juta ton CO2), sedangkan sektor pembangkit listrik tenaga batu bara menyumbang 180 juta ton CO2 per tahunnya (Sumber: Kompas.com).
Aktivitas pertanian rupanya menyumbang sekitar 20% gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia. Sektor pertanian memproduksi 50% gas metana (CH4) dan 70% nito dioksida (N2O). Dalam percaturan global, pertanian di negara maju yang telah padat teknologi dapat menyumbang pengurangan emisi CO2 sebanyak 40%. Produksi biofuel dari perkebunan di negara-negara maju juga memberikan kontribusi sebesar 32%. Pengurangan emisi NO2 dari pertanian negara maju bisa mencapai 30% jika penggunaan pupuk nitrogen dikurangi atau dilakukan secara efesien (Harian Kompas, 2009).
Diposting oleh aloneey di 05.19 0 komentar